UEFA telah menghapus aturan gol tandang yang berlaku sejak 1965, efektif mulai musim 2021–2022. Keputusan ini bertujuan untuk meningkatkan keadilan dan mendorong gaya permainan yang lebih menyerang, dengan mengurangi kecenderungan tim tuan rumah bermain terlalu defensif di leg pertama .uefa.com+2as.com+2sportingnews.com+2
🧠 Dampak Perubahan Aturan Gol Tandang
-
Strategi Tim Lebih Terbuka dan Menyerang
Tanpa adanya keuntungan gol tandang, tim tuan rumah tidak lagi khawatir akan kebobolan yang dapat memberi keuntungan signifikan bagi lawan. Hal ini mendorong mereka untuk lebih berani menyerang sejak awal pertandingan . -
Peningkatan Jumlah Gol dan Penurunan Dominasi Tuan Rumah
Rata-rata jumlah gol per pertandingan meningkat, dengan gol tandang per pertandingan naik sekitar 20% sejak aturan ini dihapus. Namun, tim tuan rumah mengalami penurunan kecil dalam jumlah gol yang dicetak, menunjukkan bahwa mereka tidak lagi memiliki keuntungan psikologis dari gol tandang . -
Peningkatan Frekuensi Pertandingan Berakhir dengan Extra Time
Dengan lebih banyak pertandingan yang berakhir imbang setelah dua leg, frekuensi pertandingan yang dilanjutkan ke extra time meningkat dari 8% menjadi 18%. Hal ini menambah beban fisik pada pemain, yang sudah menghadapi jadwal pertandingan yang padat. -
Perubahan Dinamika Permainan dan Statistik Teknis
Penelitian menunjukkan bahwa penghapusan aturan gol tandang mengarah pada penurunan dalam jumlah umpan panjang, umpan progresif, dan serangan balik. Tim cenderung bermain lebih hati-hati dan mengandalkan penguasaan bola yang lebih pendek, mengurangi risiko dan meningkatkan kontrol permainan.
⚖️ Pro dan Kontra
Keuntungan:
-
Meningkatkan keadilan dengan menghilangkan keuntungan buatan bagi tim tandang.
-
Mendorong tim untuk bermain lebih menyerang dan terbuka.
-
Mengurangi kecenderungan tim tuan rumah untuk bermain terlalu defensif.
Kerugian:
-
Mengurangi elemen drama dan ketegangan yang sering kali tercipta dari gol tandang yang menentukan.
-
Menambah jumlah pertandingan yang berakhir imbang, meningkatkan frekuensi extra time dan penalti.
-
Mungkin menguntungkan tim besar yang memiliki kedalaman skuad lebih baik dalam menghadapi jadwal padat.
🔮 Apa Selanjutnya?
UEFA sedang mempertimbangkan untuk menghapuskan extra time dalam fase knockout, dengan pertandingan yang berakhir imbang langsung dilanjutkan ke adu penalti. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi beban fisik pada pemain dan mempercepat proses eliminasi, meskipun perubahan ini kemungkinan baru akan diterapkan setelah 2027.
Perubahan ini mencerminkan upaya UEFA untuk menyesuaikan kompetisi dengan kebutuhan modern, meskipun dampaknya terhadap dinamika pertandingan dan pengalaman penonton masih menjadi bahan perdebatan.
Baca Juga: Inter Maunya Treble, Malah Terrible