New Delhi – Ketegangan antara dua negara besar Asia Selatan, India dan Pakistan, kembali memanas. India disebut-sebut siap melancarkan serangan militer ke wilayah Pakistan jika provokasi lintas batas terus berlanjut, meskipun dihadapkan dengan ancaman senjata nuklir dari Islamabad.
Pernyataan mengejutkan ini dilontarkan oleh sumber militer India kepada media lokal, menyiratkan bahwa New Delhi tidak akan lagi menahan diri jika keamanan nasional terganggu oleh aksi teror yang dituduhkan berasal dari wilayah Pakistan. “India is no longer restrained by the nuclear blackmail,” ujar seorang pejabat militer senior, seperti dikutip dari The Times of India.
Konflik Lama yang Kembali Memanas
India dan Pakistan memiliki sejarah panjang konflik, terutama terkait wilayah Kashmir. Sejak perpecahan India pada tahun 1947, kedua negara telah terlibat dalam beberapa perang besar dan berbagai bentrokan kecil, baik secara diplomatik maupun militer. Keduanya adalah negara bersenjata nuklir, dan setiap gesekan berisiko menjadi bencana besar bagi kawasan.
Pernyataan India kali ini muncul di tengah meningkatnya aktivitas militan di wilayah perbatasan. Pemerintah India menuding Pakistan melindungi kelompok-kelompok ekstremis yang menyerang wilayah Jammu dan Kashmir – tuduhan yang selalu dibantah oleh pihak Pakistan.
Respons Pakistan: Serangan Akan Dibalas Tanpa Ragu
Menanggapi kabar tersebut, juru bicara militer Pakistan memperingatkan bahwa Islamabad siap merespons dengan kekuatan penuh terhadap setiap bentuk agresi militer dari India. “We will defend every inch of our land. Any misadventure will be met with overwhelming force,” kata pernyataan resmi dari Inter-Services Public Relations (ISPR), sayap media militer Pakistan.
Pakistan juga mengingatkan bahwa mereka memiliki hak untuk menggunakan segala opsi pertahanan yang tersedia, termasuk persenjataan strategis. Ini secara tidak langsung mengacu pada kemampuan nuklir yang telah lama menjadi penyeimbang kekuatan antara kedua negara.
Dunia Internasional Khawatirkan Eskalasi
Ketegangan ini menuai perhatian dunia internasional. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, serta Rusia menyerukan kedua pihak untuk menahan diri. Mereka khawatir konflik terbuka akan membawa dampak destabilisasi regional yang sangat besar.
Pengamat geopolitik menyebutkan bahwa retorika agresif dari kedua belah pihak bisa berujung fatal jika tidak segera dikendalikan. India yang selama ini dikenal lebih berhati-hati dalam urusan militer, kini menunjukkan perubahan strategi yang lebih agresif.
Kesimpulan: Ancaman Damai di Asia Selatan
Ketegangan antara India dan Pakistan bukan hanya urusan dua negara, tetapi juga menyangkut stabilitas kawasan Asia Selatan yang padat penduduk dan memiliki kepentingan ekonomi global. Jika konflik ini berubah menjadi perang terbuka, dampaknya bisa dirasakan dunia.
Dalam situasi seperti ini, diplomasi dan dialog tetap menjadi jalan terbaik. Namun dengan pernyataan keras dari kedua pihak, dunia kini menahan napas, menanti siapa yang akan mengambil langkah pertama—menuju perang, atau menuju perdamaian.
Baca Juga: Konflik dengan Pakistan Kian Memanas, Militer India Tingkat Patroli Keamanan